Saturday, March 11, 2017

TAKWA DALAM KEHIDUPAN

Ketahuilah bahwa sesungguhnya ketakwaan merupakan wasiat Allah untuk segenap umat manusia, baik yang hidup di masa lalu, masa sekarang, maupun masa mendatang, sebagaimana firman Allah dalam Qs An-Nisa' 131 : ".... dan sungguh, kami telah mewasiatkan kepada orang-orang yang telah diberi kitab sebelum kamu dan kepada kamu supaya kamu bertakwa kepada Allah...".
Pada awalnya takwa adalah sikap menjaga atau memelihara diri seorang hamba dari segala sesuatu yang ditakuti dan diwaspadai (keburukan atau kejahatannya), kemudian berkembang menjadi sikap menjaga atau memelihara diri dari segala sesuatu yang dapat mendatangkan kemurkaan Allah. Oleh karena itu, Allah disebut sebagai Ahlut-Takwa, yakni Zat satu-satunya yang berhak untuk ditakuti, diagungkan dan dimuliakan oleh semua hamba-Nya.
Sebagai orang beriman harus berusaha berdiri tegak dengan sifat-sifat orang yang bertakwa, yaitu sebagaimana dijelaskan dalam Qs Al-Baqarah 2-5 bahwa orang bertakwa adalah beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezeki yang telah dikaruniakan Allah kepadanya, beriman kepada Allah dan kitab-kitab Allah lainnya serta yakin akan adanya akherat. 
Dalam Qs Al-Baqarah 177 dijelaskan bahwa orang bertakwa adalah orang yang beriman kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan hari akhir. Kemudian orang yang bertakwa adalah memberikan harta yang dicintainya kepada para kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang (terlantar) dalam perjalanan, orang yang meminta-minta dan membebaskan hamba sahaya. Selain itu juga mendirikan shalat, menunaikan zakat, memenuhi janjinya apabila berjanji, serta orang yang sabar ketika mengalami kesengsaraan juga penderitaan, dan pada waktu terjadi peperangan. 
Dalam Qs Ali Imran 133 diterangkan bahwa orang yang bertakwa adalah orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit, orang yang mampu menahan amarahnya, memaafkan kesalahan orang lain dan apabila berbuat keji dan zalim terhadap dirinya sendiri, ia segera mengingat Allah dan memohon ampunan dari-Nya.
Terdapat enam buah ketakwaan yang dapat dipertik, lima buah dipetik di dunia, sedangkan sisanya baru dapat dirasakan kelak di akherat.
1. Memperoleh sikap furqaan, yaitu kemampuan untuk membedakan yang benar (haq) dan yang salah (batil). (Al-Anfaal 29).
2. Merasakan hidup yang penuh dengan limpahan barakah atau berkah yang mengucur dari langit dan bumi. ( Al-A'raaf 96).
3. Memberikan jalan keluar dari persoalan hidup yang dihadapi. (At-Thalaaq 2).
4. Mendatangkan rezeki dengan cara atau jalan yang tidak terduga. (at-Thalaaq 3).
5. Mendapatkan kemudahan dalam menangani segala urusan. (At-Thalaaq 4).
6. Menghapus dan mendapat ampunan dosa dari segenap kesalahan, serta memberikan tempat yang layak di surga yang penuh dengan kenikmatan. Itulah buat takwa yang akan dipetik kelak di akherat. (At-Thalaaq 5).
  
Semua kebaikan-kebaikan di dunia yang dilakukan oleh orang bertakwa tentunya akan mendapat balasan secara keseluruhan di akherat kelak, sebagaimana firman Allah dalam Qs Maryam 63 : "Itulah surga yang akan Kami wariskan (berikan) kepada orang yang bertakwa di antara hamba-hamba kami".


No comments:

Post a Comment