Manusia diciftakan Allah terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani. Keduanya memerlukan makanan. Unsur jasmani memerlukan makanan berupa materi, sedangkan unsur rohani memerlukan makanan berupa iman, yaitu sebuah kepercayaan terhadap Tuhan dengan seperangkat iman (arkanul iman). Kedua unsur itu harus seimbang. Mengutamakan salah satu saja akan melahirkan ketakseimbangan dalam tata bersikap maupun tata berpikir.
Makanan rohani yang dalam hal ini adalah iman haruslah terasa nikmat, agar rohani terus menerus ingin memakannya hingga sehatlah rohani tersebut dan jika rohani sehat maka akan timbul ketentraman, keadaan rohani yang demikian akan berpengaruh pada sehatnya jasmani.
Ada tiga makanan rohani yang berasa nikmat jika memakannya, yaitu :
1. Ridla Allah sebagai Rab.
Rab artinya pencifta dan pengatur, sering diartikan sebagai Tuhan. Jadi Rab berarti Tuhan dipercayai sebagai pencifta dan pengatur alam semesta beserta seisinya, dan Tuhan satu-satunya. Mempercayai Allah sebagai satu-satunya Rab akan melahirkan perasaan tentram dalam hati, sehingga tidak merasa takut atau gelisah menghadapi beratnya ujian dan cobaan.
2. Ridla Islam sebagai Dien.
Dien artinya merendah dan taat kepada Allah, Dien juga berarti agama. Agama Islam dijadikan sebagai pedoman untuk merendah diri dan taat kepada Allah, karena agama Islam itu adalah peraturan-peraturan atau hukum-hukum Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Dengan menjadikan Islam sebagai pedoman hidup maka tidak perlu lagi mencari-cari pedoman yang lain, karena kalau masih mencari-cari pasti tidak memuaskan, karena pencarian itu tidak akan pernah maksimal. Berbeda dengan Islam yang sudah sempurna, maka tinggal menerapkan saja ke dalam semua sektor kehidupan. Hati pun akan menjadi tenang.
3. Ridla Muhammad sebagai Nabi dan Rasul.
Ada perbedaan arti antara Nabi dan Rasul. Nabi adalah orang yang diberi wahyu untuk dirinya sendiri, sedang Rasul adalah orang yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umat, agar wahyu tersebut dijadikan pedoman hidup. Muhammad disebut Nabi karena memang beliau mendapat wahyu dan ada beberap wahyunya itu hanya khusus untuk beliau sendiri, semisah menikah lebih dari 4 orang. Selain sebagai Nabi, Muhammad juga adalah Rasul, hal itu dikarenakan beliau mendapat wahyu untuk disampaikan kepada umat untuk dijadikan pedoman hidup.
Muhammad, baik sebagai Nabi maupun sebagai Rasul adalah teladan yang paling bagus (Uswah hasanah). Di dalam kehidupanan ini manusia sangat labil oleh sebab itu diperlukan teladan dalam hal ini Nabi Muhammad sebagai teladan agar kelabilan itu dapat terkendali. Karena hati merasa ridla menerima Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, itu berarti siap melaksanakan sunnahnya.
Selain tiga di atas ada tiga hal lagi yang dapat menjamin manusia akan merasakan nikmatnya makanan rohani (iman), sebagaimana dijelaskan Rasulullah dalam hadis : "Ada tiga hal yang jika tiga itu ada pada diri seseorang, maka orang tersebut dijamin pasti akan merasakan nikmatnya iman, yaitu barangsiapa yang tidak ada sesuatu paling dicintai selain Allah, dan barang siapa yang siap dibakar dengan api demi cintanya pada agamanya (Islam) daripada dia harus murtad, dan barang siapa yang mencintai (sesuatu atau seseorang) dan juga membencinya hanya karena Allah".
Mantap
ReplyDelete