Monday, April 10, 2017

IMAN KEPADA HARI AKHIR

Hari akhir adalah hari dimana dunia menemui kehancurannya. Manusia pada saat itu tidak melakukan kegiatan apa-apa karena mereka sibuk mencari penyelamatan, tetapi mereka tidak mendapatkan perlindungan kecuali pembuktian amal perbuatan yang telah dilakukan di dunia.
Beriman kepada hari akhir adalah percaya akan adanya kehidupan yang kekal setelah kehidupan di dunia ini. Iman kepada hari akhir merupakan pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap muslim, jadi orang yang tidak percaya kepada hari akhir, dia tidak termasuk golongan orang yang beriman.
Peristiwa terjadinya hari akhir banyak disebutkan di dalam Al-Quran, diantaranya:
1. Surat Al-Zalzalah 1-6
    "Apabila bumi diguncangkan dengan goncangan yang dasyat (1) Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandungnya) (2) Dan manusia bertanya; mengapa bumi (jadi begini)? (3) Pada hari itu bumi menceritakan beritanya (4) Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya (5) Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka (6).
Allah menjelaskan bahwa tanda-tanda kiamat dapat diketahui, akan tetapi kapan datangnya hari tersebut tak seorangpun mengetahuinya, bahkan Rasulullah sendiri pun tidak mengetahui secara pasti tentang hal itu.
Allah berfirman dalam Qs Al-A'raf 187:
    "Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: Bilakah terjadinya? Katakanlah: Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada pada sisi Tuhanku. tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba".

2. Surat Al-Qariah 1-5
    "Hari kiamat (1) Apakah hari kiamat itu? (2) Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? (3) Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran (4) Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan (5)".
Peristiwa hancurnya alam dan seisinya diawali dengan tiupan terompet oleh malaikat Isrofil atas perintah Allah. Pada saat itu hancurlah dunia dengan segala isinya termasuk manusia.
Allah berfirman dalam Qs Az-Zumar 68 :
   "Dan dihembuskanlah terompet, maka robohlah apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi kecuali yang dikehendaki oleh Allah".

Kerusakan dan kemusnahan seluruh alam dengan segala isinya  bukan sesuatu yang mustahil dan bukan pula sesuatu yang menyimpang dari akal pikiran yang sehat. Allah telah menetapkan bahwa segala yang maujud (ada) pasti akan mengalami kerusakan dan kehancuran setelah melewati perputaran masa tertentu, kecuali Allah SWT sendiri. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Qashas 88: "Segala sesuatu pasti akan rusak dan musnah kecuali Allah SWT".

Kehidupan manusia pada waktu di dunia akan mendapat balasan, bagi mereka yang berbuat kebaikan dan suka beramal saleh akan ditempatkan di surga dan bagi mereka yang suka mengerjakan perbuatan buruk dan selalu menuju dosa akan mendapatkan balasan dari Allah dengan siksaan di dalam neraka.

Sebelum mereka menempati tempat yang sesuai dengan amal perbuatannya, lebih dahulu amal mereka dihisab, dan di sanalah pengadilan yang sejati. Allah mengadili mereka sesuai dengan catatan yang dibuat malaikat Raqib dan Atid, kemudian barulah menjatuhkan keputusan sesuai dengan amal perbuatan ketika di dunia. Pada hari itu tak seorang pun yang dapat membela kecuali amal yang telah dikerjakan sewaktu di dunia, semua anggota badan menjadi saksi atas amal perbuatannya. Manusia tidak dapat berdusta atau berbohong. Pada hari itu banyak orang yang menyesal karena mereka tidak banyak berbuat kebajikan ketika hidup di dunia.

No comments:

Post a Comment