Shalat adalah kewajiban yang harus dijalankan oleh seluruh umat Islam dimana saja dia berada, dan dalam keadaan apapun. Kedudukan shalat dalam Islam sangat penting sekali, seperti disabdakan Rasulullah Saw dalam sebuah hadisnya:
"Shalat adalah tiang agama, maka barang siapa yang menegakkannya, berarti menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkannya, berarti meruntuhkan agama". (HR Baihaqi).
Baik buruknya amal shalat seseorang akan mempengaruhi amal ibadahnya yang lain. Dan tanpa shalat, semua amal ibadah yang lainnya itu tidak akan ada nilainya. Begitu pentingnya shalat, sehingga di hari kiamat nanti yang pertama sekali dihisab adalah amal shalat, sebagaimana sabda Rasulullah:
"Yang pertama kali dihisab dari amalan-amalan seseorang pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik maka baiklah seluruh amalannya, dan jika shalatnya rusak, maka rusaklah seluruh amalnya." (HR Tabrani).
Sasaran utama dari shalat adalah agar orang yang melakukannya selalu ingat kepada Allah yang menciptakannya dan dengan mengingat Allah setiap waktu akan menjadikan manusia selalu waspada, senantiasa menghindarkan diri dan perbuatan keji dan tercela, sehingga terlepas dari pelanggaran-pelanggaran yang akan menjerumuskan ke lembah penderitaan tanpa batas di neraka.
Shalat yang wajib dikerjakan ialah shalat yang lima waktu dalam sehari semalam. Shalat tersebut harus dikerjakan secara terus menerus dan sesuai dengan waktunya. Allah menegaskannya dalam Qs Al-Isra' 78:
"Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula) shalat subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan malaikat".
Maksud dari ayat tersebut adalah setiap muslim wajib mendirikan shalat lima waktu yang terdiri atas shalat dhuhur, ashar, maghrib, isya' dan subuh. Semuanya harus dikerjakan lengkap dengan syarat dan rukunnya sesuai dengan yang diperintahkan Allah SWT.
"Shalat adalah tiang agama, maka barang siapa yang menegakkannya, berarti menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkannya, berarti meruntuhkan agama". (HR Baihaqi).
Baik buruknya amal shalat seseorang akan mempengaruhi amal ibadahnya yang lain. Dan tanpa shalat, semua amal ibadah yang lainnya itu tidak akan ada nilainya. Begitu pentingnya shalat, sehingga di hari kiamat nanti yang pertama sekali dihisab adalah amal shalat, sebagaimana sabda Rasulullah:
"Yang pertama kali dihisab dari amalan-amalan seseorang pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik maka baiklah seluruh amalannya, dan jika shalatnya rusak, maka rusaklah seluruh amalnya." (HR Tabrani).
Sasaran utama dari shalat adalah agar orang yang melakukannya selalu ingat kepada Allah yang menciptakannya dan dengan mengingat Allah setiap waktu akan menjadikan manusia selalu waspada, senantiasa menghindarkan diri dan perbuatan keji dan tercela, sehingga terlepas dari pelanggaran-pelanggaran yang akan menjerumuskan ke lembah penderitaan tanpa batas di neraka.
Shalat yang wajib dikerjakan ialah shalat yang lima waktu dalam sehari semalam. Shalat tersebut harus dikerjakan secara terus menerus dan sesuai dengan waktunya. Allah menegaskannya dalam Qs Al-Isra' 78:
"Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula) shalat subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan malaikat".
Maksud dari ayat tersebut adalah setiap muslim wajib mendirikan shalat lima waktu yang terdiri atas shalat dhuhur, ashar, maghrib, isya' dan subuh. Semuanya harus dikerjakan lengkap dengan syarat dan rukunnya sesuai dengan yang diperintahkan Allah SWT.
No comments:
Post a Comment