Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah 154-157: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit kesulitan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila di timpa musibah, mereka mengucapkan : Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk".
Berdasarkan firman Allah di atas, dapat diketahui bahwa Allah akan selalu memberikan berbagai bencana dan musibah kepada umat manusia, tujuannya adalah untuk mengukur sejauh mana kekuatan dan kesabaran manusia menerimanya.
Bila ditinjau dari syari'at Islam, maka bencana dan musibah itu dapat dibagi menjadi dua kemungkinan:
1. Sebagai ujian bagi orang beriman.
Allah berfirman dalam Qs.Muhammad 31: "Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ikhwalmu".
Dari firman Allah tersebut dapat diambil maknanya bahwa Allah Swt akan menguji keimanan, kesabaran dan semangat jihad, oleh sebab itu dengan ujian ini setiap muslim akan semakin kuat dan mantap kualitas imannya.
2. Sebagai adzab Allah.
Bila umat manusia telah melampaui batas dengan perbuatan durhaka, kufur dan kemaksiatan merajalela, sementara umat lainnya sudah tidak mampu menghentikannya, maka disitulah Allah akan menurunkan adzabnya, sebagaimana umat nabi Nuh as yang ditimpa banjir yang dahsyat, umat nabi Luth yang ditimpa gempa bumi, Firaun dengan bala tentaranya yang ditenggelamkan di laut Merah dan masih banyak lagi. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS Ali Imran 112; "Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada kecuali jika mereka berpegang pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah, dan mereka diliputi kerendahan".
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa umat manusia terutama orang yang beriman akan selalu diuji dan dicoba oleh Allah Swt, semua itu untuk mengukur sejauh mana kuat dan lemahnya iman mereka. Sedangkan Adzab yang diberikan kepada umat manusia terdahulu dan umat sekarang itu lebih dikarenakan perbuatan mereka sendiri yang sudah berlaku durhaka dan melampaui batas. Oleh sebab itu orang beriman harus pandai membaca sejarah umat manusia terdahulu hingga dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa tersebut, kemudian melakukan pertobatan dan bersabar dalam menghadapi musibah, meningkatkan keimanan, memperbanyak ibadah dan amal shalih.
Allah berfirman dalam Qs Az-Zumar 53:"Katakanlah hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Dialah yang maha Pengampun dan Penyayang".
No comments:
Post a Comment