Thursday, March 2, 2017

PERILAKU ORANG-ORANG MUNAFIK

Kemunafikan merupakan penyakit yang ada di dalam hati manusia. Sebagai penyakit hati, kemunafikan menyerang mental manusia, menyebabkan  batin dan watak menjadi tidak baik, sehingga terwujudkan dalam perilaku yang tidak baik pula. Di zaman Rasulullah, orang-orang munafik tampak terlihat dalam ucapan yang penuh kebohongan dan perbuatan-perbuatan yang menimbulkan kerusakan tatanan kehidupan.
Adapun perilaku orang-orang munafik tersebut adalah :
1. Membuat kerusakan.
   Orang-orang munafik gemar membuat kerusakan di muka bumi, namun mereka selalu mengingkari telah membuat kerusakan, sebaliknya mereka berkeyakinan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat kebaikan, hal itu dikarenakan mereka tak pernah menyadari apa yang mereka kerjakan.  Adapun kerusakan yang mereka buat adalah meliputi kekafiran dan perbuatan-perbutaan maksiat. Gambaran perilaku orang-orang munafik semacam ini di jelaskan Allah dalam Qs Al-Baqarah 204-205 : "Dan diantara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak. dan Allah tidak menyukai kebinasaan)".
2. Melecehkan orang beriman.
    Ketika orang-orang munafik diseru supaya beriman, mereka bukannya menyambut baik seruan itu tapi malah mengolok-olok kaum beriman sebagai orang-orang yang bodoh. Tanggapan negatif itu menggambarkan pandangan mereka tentang keimanan, bagi mereka keimanan itu merupakan kebodohan. Kebodohan yang mereka maksud bukanlah kebodohan intelektual, tapi kebodohan pilihan hidup. Orang-orang beriman memilih hidup dengan agama yang membuat mereka tidak dapat hidup dengan bebas menikmati semua kesenangan dunia, pilihan hidup semacam ini menurut orang-orang munafik merupakan kebodohan, karena kesenangan dunia itu menurut mereka adalah menyenangkan dan menghindari kesenangan tersebut merupakan kerugian dalam hidup yang hanya sekali dijalani di dunia ini. 
3. Bermuka dua
   Orang-orang munafik apabila bertemu dengan kaum beriman, mereka mengatakan beriman. Namun jika bertemu dengan teman-teman mereka sendiri, mereka mengatakan bahwa mereka tetap berada di pihak teman-temannya itu dan sebenarnya mereka menertawakan kaum beriman. Dalam hati mereka sebenarnya tersimpan niatan-niatan hati yang buruk.
Orang-orang munafik diumpamakan seperti orang yang menyalakan api, begitu menyala langsung mati kembali, sehingga mereka tetap berada dalam kegelapan. Dalam Al-Quran keimanan disebut sebagai cahaya yang menerangi hidup, sedangkan kekafiran di pandang sebagai kegelapan hidup di dunia, maka orang-orang munafik yang tidak beriman itu tidak hanya mengalami kegelapan di akhirat saja tapi juga di dunia. Al-Quran menyebut mereka sebagai 'tuli, bisu dan buta', mereka hidup seolah tidak memiliki mata dan telinga, sehingga mereka tidak dapat melihat dan mendengar apa-apa mengenai kehidupan yang lebih baik, akibatnya hidup mereka terus menerus berada dalam kegelapan, dalam artian tanpa harapan.
Umat Islam dituntun oleh Al Quran untuk bersikap hati-hati terhadap perilaku orang-orang munafik, meskipun penampilan dan ucapan mereka menawan. Sebagaimana termaktub dalam Qs Al-Munafiqun 4 : "Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?"

 
 

No comments:

Post a Comment