Allah menciptakan bumi ini dengan bermacam-macam musim. Di wilayah-wilayah tropis yang terbentang di sekitar garis khatulistiwa hanya terdapat dua musim saja, yaitu musin hujan dan kemarau. Lama masing-masing musim tersebut kurang lebih enam bulan, tapi kadang-kadang musim tidak menentu, adakalanya musin hujan datang lebih lama atau sebaliknya. Jika terjadi musin kemarau dengan jangka waktu sangat lama maka keadaan di bumi menjadi kekurangan air. Semua sumber-sumber air seperti mata air, sumur, bahkan sungai menjadi kering. Kelanjutan dari itu, kebun dan sawah tidak bisa ditanami, binatang banyak yang mati karena kehausan. Air pun menjadi barang yang langka. Jika sudah begitu terasa betapa pentingnya fungsi dan peranan air bagi kehidupan makhluk di dunia ini.
Sesuai dengan sifat manusia yang serba terbatas dan banyak kekurangan, tentunya tidak memiliki daya dan kekuatan untuk membuat hujan yang cukup selain dengan memohon pertongan kepada-Nya.
Cara memohon kepada Allah supaya diturunkan hujan itu ada tiga cara :
1. Dengan mengerjakan shalat istisqa
Shalat istisqa dilaksanakan di tempat terbuka, pada umumnya di lapangan sebagaimana shalat ied. Banyaknya rakaat adalah 2 rakaat, dikerjakan secara bersama-sama atau berjamaah. Dalam shalat istisqa tidak dilakukan adzan dan iqamah.
Setelah membaca surat Al-Fatihah, pada rakaat pertama membaca surat Al-A'la dan pada rakaat kedua membaca surat Al-Ghaasyiyah. Bacaannya dikeraskan.
Setelah selesai mengerjakan shalat, dilanjutkan dengan khutbah yang isinya antara lain menerangkan pujian, kebesaran Allah, nasihat, memohon ampunan (istighfar) dan membaca doa istisqa. Rasulullah banyak mencontohkan doa istisqa, diantaranya adalah:
"Semua puji bagi Allah, yang memelihara sekalian alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang empunyai hari pembalasan. Tidak ada lagi Tuhan melainkan Allah. Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. Ya Allah, Engkaulah Tuhan, tidak ada lagi Tuhan melainkan engkau. Engkau Maha Kaya, sedangkan kami fakir. Turunkanlah hujan kepada kami, dan jadikanlah apa yang Engkau turunkan itu kekuatan dan bekal kami bagi kami satu masa yang panjang." (HR Abu Daud)
2. Pada shalat Jum'at
Jika meminta hujan dilakukan pada saat shalat Jum'at, tidak perlu dilakukan shalat khusus istisqa, tetapi dilakukan dengan berdoa ketika khutbah. Doanya adalah:
"Ya Allah turunkanlah hujan, ya Allah turunkanlah hujan, ya Allah turunkanlah hujan." (HR Bukhari-Muslim)
3. Tidak pada keduanya
Meminta hujan tidak dengan mengadakan shalat khusus istisqa dan tidak pula pada shalat Jum'at, tetapi meminta hujan dengan cara berdoa sambil berdiri di atas mimbar atau duduk di masjid. Bacaan doanya adalah:
"Ya Allah Tuhan kami, berilah kami hujan yang menghilangkan kesulitan, yang baik lagi menyuburkan, meratakan lagi banyak, dengan cepat tidak terlambat." (HR Ibnu Majah)
Sesuai dengan sifat manusia yang serba terbatas dan banyak kekurangan, tentunya tidak memiliki daya dan kekuatan untuk membuat hujan yang cukup selain dengan memohon pertongan kepada-Nya.
Cara memohon kepada Allah supaya diturunkan hujan itu ada tiga cara :
1. Dengan mengerjakan shalat istisqa
Shalat istisqa dilaksanakan di tempat terbuka, pada umumnya di lapangan sebagaimana shalat ied. Banyaknya rakaat adalah 2 rakaat, dikerjakan secara bersama-sama atau berjamaah. Dalam shalat istisqa tidak dilakukan adzan dan iqamah.
Setelah membaca surat Al-Fatihah, pada rakaat pertama membaca surat Al-A'la dan pada rakaat kedua membaca surat Al-Ghaasyiyah. Bacaannya dikeraskan.
Setelah selesai mengerjakan shalat, dilanjutkan dengan khutbah yang isinya antara lain menerangkan pujian, kebesaran Allah, nasihat, memohon ampunan (istighfar) dan membaca doa istisqa. Rasulullah banyak mencontohkan doa istisqa, diantaranya adalah:
"Semua puji bagi Allah, yang memelihara sekalian alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang empunyai hari pembalasan. Tidak ada lagi Tuhan melainkan Allah. Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. Ya Allah, Engkaulah Tuhan, tidak ada lagi Tuhan melainkan engkau. Engkau Maha Kaya, sedangkan kami fakir. Turunkanlah hujan kepada kami, dan jadikanlah apa yang Engkau turunkan itu kekuatan dan bekal kami bagi kami satu masa yang panjang." (HR Abu Daud)
2. Pada shalat Jum'at
Jika meminta hujan dilakukan pada saat shalat Jum'at, tidak perlu dilakukan shalat khusus istisqa, tetapi dilakukan dengan berdoa ketika khutbah. Doanya adalah:
"Ya Allah turunkanlah hujan, ya Allah turunkanlah hujan, ya Allah turunkanlah hujan." (HR Bukhari-Muslim)
3. Tidak pada keduanya
Meminta hujan tidak dengan mengadakan shalat khusus istisqa dan tidak pula pada shalat Jum'at, tetapi meminta hujan dengan cara berdoa sambil berdiri di atas mimbar atau duduk di masjid. Bacaan doanya adalah:
"Ya Allah Tuhan kami, berilah kami hujan yang menghilangkan kesulitan, yang baik lagi menyuburkan, meratakan lagi banyak, dengan cepat tidak terlambat." (HR Ibnu Majah)