Saturday, February 11, 2017

TUJUH GOLONGAN YANG MENDAPAT NAUNGAN ALLAH

Salah satu babak yang akan dilalui umat manusia dihari kiamat kelak adalah perhitungan amal. Allah SWT akan mengumpulkan semua manusia di padang Mahsyar. Pada saat itu matahari berada sangat rendah, sehingga membuat udara begitu panas. Pada saat itu pula masing-masing orang akan mencari naungan. Akan tetapi Allah hanya akan menyediakan naungan untuk orang-orang tertentu saja. Rasulullah bersabda : "Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah dalam Arasy-Nya pada hari yang tiada naungan kecuali naungan Allah".
Tujuh golongan tersebut adalah :
1. Seorang pemuda yang menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah. Pengertian ibadah di sini adalah mengkaji Al Quran. Bagi seorang remaja yang hidup di kekinian, perilaku semacam itu sangatlah langka, mengingat masa remaja adalah masa di mana ia mengenal sesuatu yang baru, yang bisa jadi jauh lebih menarik baginya, sebuah masa yang sangat dipengaruhi oleh keadaan sehingga membuatnya lebih memilih keadaan tersebut. Karena langkanya remaja yang senang mengkaji Al Quran, maka Allah memberinya penghargaan menjadikan remaja tersebut sebagai salah satu orang yang mendapat naungan-Nya.
2. Pemimpin yang adil, yaitu pemimpin yang dalam kebijakannya selalu berpegang pada hukum Allah. Tindakannya selalu berdasarkan kebenaran mutlak tanpa memihak pada suatu golongan tertentu. Ia akan mengatakan yang benar adalah benar kendati kebenaran itu datangnya dari orang kecil dan ia akan mengatakan yang salah adalah salah kendati kesalahan itu dilakukan orang-orang besar dan berpengaruh.
3. Seorang laki-laki yang tidak tergoda oleh wanita cantik dan berpangkat dikarenakan ia takut kepada Allah. Walaupun pada kenyatannya di jaman sekarang tak sedikit laki-laki yang tak berdaya dihadapkan pada wanita cantik dan berpangkat, bahkan terjerumus ke dalam perbuatan yang dilarang Allah.
4. Orang yang merahasiakan sedekahnya sehingga apa yang diberikan tangan kanannya tidak diketahui oleh tangan kirinya, dalam artian ketika seseorang itu melakukan sedekah, ia tidak menceritakan kebaikannya itu. Dan ketika seseorang itu merahasiakan sedekahnya, kerahasiaannya itu menggambarkan sebuah keikhlasan. Tetapi inti dari sedekah adalah rasa ikhlas, sehingga sedekah yang dilakukan terang-terangan pun karena didalamnya tersimpan keikhlasan, itu adalah baik juga, sebagaimana ditegaskan Allah dalam Qs Al-Baqarah 271 : "Jika kamu menampakan (sedekah)mu, itu adalah baik sekali, dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapus dari kamu sebagian kesalahan-kesalahan kamu dan Allah mengetahui apa yang kamu lakukan".
5. Seseorang yang hatinya selalu tertambat di masjid. Masjid adalah sebuah tempat mulia dimana semua orang itu melakukan berbagai aktivitas keagamaan, seperti shalat dan ber-dzikrullah. Di tempat yang mulia ini terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri dan Allah menyukai orang-orang yang demikian itu. Sebagaimana firman-Nya dalam Qs At-Taubah 108 : "Sesungguhnya masjid didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih".
6. Orang yang mengingat Allah (dzikrullah) di tengah orang banyak sambil meneteskan air matanya karena takut pada Allah. Ia berdzikir dengan lisan dan hatinya. Ketika tak seorang pun mengetahui tentang dzikir hatinya yang bergantung kepada Allah, dan kemudian ia merindukan Allah.
7. Orang yang bertemu saudaranya lalu mengatakan aku mencintaimu karena Allah, yang lalu ditimpali oleh saudaranya itu dengan ucapan yang sama. Hal itu bisa diartikan sebagai dua orang yang membuat persaudaraan karena Allah, lalu bersekutu dalam rangka membela agama Allah sampai keduanya berpisah (meninggal) dikarenakan membela agama Allah.

No comments:

Post a Comment