Monday, February 6, 2017

AMALAN DI BULAN MUHARRAM

QS At-Taubah 36 menerangkan bahwa bilangan bulan menurut peredaran bulan ada duabelas, diantara dua belas itu ada empat bulan yang di tetapkan sebagai bulan haram, hal itu dikarenakan bulan-bulan tersebut merupakan bulan-bulan yang harus dihormati dan pada waktu itu tidak boleh melakukan peperangan. Keempat bulan itu tiga berturut-turut yaitu bulan Dzulkaidah (bulan kesebelas), Dzulhijah (bulan keduabelas), Muharram (bulan pertama) dan satu lagi yaitu Rajab (bulan ketujuh). Dihormatinya keempat bulan itu karena pada bulan-bulan itu merupakan bulan yang berkaitan dengan ibadah haji ke Baitullah, mulai dari persiapan pergi haji di bulan Dzulkaidah dan pelaksanaannya di bulan Dzulhijah sampai perjalanan pulang di bulan Muharram, sedangkan di bulan Rajab adalah untuk melaksananakan Umrah.
Bulan Muharram memiliki arti khusus bagi kaum muslimin harena pada bulan tersebut terdapat sebuah peristiwa bersejarah, yaitu hijrahnya Nabi dari kota Mekah menuju kota Madinah, yang kemudian peristiwa hijrahnya Nabi ini dijadikan sebagai penetapan awal tahun kalender Islam.
Adapun mengenai amalan di bulan Muharram, nabi menganjurkan untuk melakukan ibadah puasa, karena puasa di bulan bulan Muharram merupakan puasa paling utama setelah puasa wajib di bulan Ramadhan, berdasarkan hadis Nabi yang di riwayatkan Abu Huraerah :"Puasa (sunat) yang paling utama setelah (puasa) di bulan Ramadhan adalah (puasa) pada bulan Allah yang almuharram (puasa Asyura), dan shalat sunat yang paling utama setelah shalat fardu adalah salat lail". 
Mengenai puasa di bulan Muharram ini dilaksanakan pada hari ke sepuluh, sebagaimana disebutkan pada hadis Nabi yang diriwayatkan oleh  Ibnu Abbas : "Rasulullah Saw memerintahkan puasa Asyura pada hari kesepuluh". (HR Tirmidzi).
Tetapi Nabi juga berkeinginan untuk melakukan puasa di hari kesembilan pada tahun berikutnya, tetapi beliau keburu wafat dan tidak sempat melakukannya. Mengenai puasa di hari kesembilan (puasa Tasu'a) ini terdapat dalam hadis Nabi sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas : "Ketika Rasulullah Saw berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh para sahabatnya juga berpuasa, maka mereka berkata : wahai Rasulullah Saw hari Asyura itu hari yang di agungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah Saw bersabda; kalau demikian, Insya Allah tahun depan kita berpuasa pada hari kesembilan".

No comments:

Post a Comment