Wednesday, February 8, 2017

BELAJAR PADA SEMUT, LABA-LABA DAN LEBAH.

Binatang adalah salah satu makhluk Allah yang diciftakan dengan ragam dan jenisnya, dan Allah menciftakan mereka tentunya bukan untuk sia-sia, melainkan memiliki hikmah yang dapat ditarik benang merahnya oleh manusia.
Allah telah mengabadikan beberapa binatang menjadi nama surat dalam Al-Quran seperti An-Naml (semut), Al-Ankabut (laba-laba), An-Nahl (lebah).
1. Semut (An-Naml)
   Semut adalah binatang kecil yang memiliki banyak keistimewaan seperti senang bekerja dan ulet, ia akan terus bekerja selama kebutuhannya belum terpenuhi. Semut mampu mengangkat benda yang lebih besar dari badannya. Kehidupan dan kepribadian semut mengajarkan kepada manusia berupa nilai-nilai sosial yang baik (keshalihan sosial). Semut adalah tipe binatang yang suka membantu dan bergotong-royong dengan sesamanya, semut senang menata rumahnya dengan membuat beberapa ruangan, seperti ruangan untuk Ratu, ruang tidur, ruang makan, dan ruang untuk buang sampah. Hal ini menunjukkan bahwa semut adalah binatang yang pandai menata ruang, tujuannya agar terpenuhinya ruangan yang sehat, tidak campur aduk. Semut juga gemar menabung, ia selalu memenuhi tabungan makanan untuk memenuhi kebutuhan ketika tidak tersedianya sumber makanan di luar sarang mereka. Allah menjelaskan kisah semut dalam Qs An-Naml 18 : "Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut : Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadarinya".

2. Laba-laba (Al-Ankabut)
Kehidupan laba-laba adalah sebuah gambaran yang mengerikan. Laba-laba memiliki sarang yang terbuat dari air liurnya sendiri, sarangnya merupakan tempat tinggal yang sangat rapuh, tetapi sarang yang rapuh itu bukan tempat yang aman buat kehidupan sekelilingnya, apapun yang berada di sana dan terjebak ke dalam sarang tersebut akan disergap lalu dibinasakan. Bukan hanya serangga yang tak sejenis bahkan jantan dari laba-laba tersebut  akan dimusnahkan oleh sang betina setelah masa perkawinan. Kemudian telur-telurnya menetas saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan. Allah menjelaskan kisah laba-laba dalam Qs Al-Ankabut 41 : "Perumapamaan-perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui". Pengajaran yang dapat diambil adalah bahwa rumah rapuh adalah bagai tubuh manusia yang di dalamnya tidak ditegakkan tauhid, sehingga fondasi dirinya lemah dan rapuh. Dalam artian banyak orang yang masih mencari perlindungan kepada selain Allah, itu menunjukkan dirinya adalah rapuh dan lemah di hadapan Allah.

3. Lebah (An-Nahl)
Allah menjelaskan kisah tentang lebah dalam Qs An-Nahl 68-69 : "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah : 'Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manuia(68) Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebih itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan(69)."
Atas perintah Tuhan, lebah memilih gunung dan pohon-pohon sebagai tempat tinggalnya. Sarangnya berbentuk segi enam, tujuannya adalah agar tidak terjadi pemborosan tempat. Makanannya adalah intisari terlezat dari bagian bunga. Lebah mengolah makanannya, dan hasil olahannya adalah lilin dan madu yang sangat bermanfaat bagi manusia. Lilin digunakan untuk penerang dan madu dapat menjadi obat yang menyembuhkan berbagai penyakit. Lebah sangat disiplin, terutama dalam pembagian kerja. Ia menjaga dengan ketat keutuhan sarangnya dengan cara menyingkirkan hal- hal yang tidak berguna dari sarangnya. Lebah tidak akan datang mengganggu kecuali ada yang mengganggu. Bahkan sengatannya pun dapat menjadi obat. Pengajaran yang dapat diambil adalah sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi kehidupan sekelilingnya. 

No comments:

Post a Comment