Setiap manusia yang hidup di muka bumi ini sudah dipastikan menginginkan limpahan rizki dari Allah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di dunia. Di satu sisi ada banyak orang yang dapat dengan mudah mendapatkan rizki Allah tersebut dan di sisi lainnya tak sedikit yang mengalami kesulitan.
Al Quran pada dasarnya telah memberi petunjuk pada manusia mengenai bagaimana caranya membuka pintu rizki Allah sehingga mereka dapat dengan mudah mendapatkan curahan karunia rizki tersebut. Petunjuk yang termaktub dalam Al Quran tersebut adalah :
.1. Bekerja keras.
Sesungguhnya rizki Allah ini sangat melimpah ruah, baik itu di langit mau pun di bumi. Bahkan di setiap jengkal langkah manusia sudah tersedia rizki Allah, tetapi Allah tidak akan menurunkan emas dan harta lainnya dari langit dan bumi begitu saja dan dengan tiba-tiba pula. Rizki tersebut harus di cari dengan usaha, dengan bekerja keras semaksimal mungkin, tidak bermalas-malasan dan tidak pula berpangku tangan. Allah berfirman dalam Qs Al-Jumuah 10 : "Maka apabila kamu telah selesai mengerjakan shalat (shalat Jum'at), hendaklah kamu bertebaran ke muka bumi dan carilah rizki Allah serta ingatlah terhadap Allah sebanyak-banyaknya agar kamu memperoleh keberuntungan". Dalam ayat tersebut Allah menghendaki agar umat manusia berusaha dan bekerja keras mendapatkan rizki dan bukan hanya semata-mata berdoa saja mengharap rizki jatuh dari langit. Dalam Qs Hud 6, Allah berfirman : "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di muka bumi ini melainkan Allahlah yang memberi rizkinya. Dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata". Ayat tersebut menerangkan pada kita bahwa Allah itu amatlah besar kasih sayangnya terhadap setiap makhluknya dan sebagai wujud kasih sayang-Nya tersebut, Allah tidak menelantarkan makhluk-Nya dalam keadaan kelaparan, kecuali Allah telah menanggung rizkinya.
Sesungguhnya rizki Allah ini sangat melimpah ruah, baik itu di langit mau pun di bumi. Bahkan di setiap jengkal langkah manusia sudah tersedia rizki Allah, tetapi Allah tidak akan menurunkan emas dan harta lainnya dari langit dan bumi begitu saja dan dengan tiba-tiba pula. Rizki tersebut harus di cari dengan usaha, dengan bekerja keras semaksimal mungkin, tidak bermalas-malasan dan tidak pula berpangku tangan. Allah berfirman dalam Qs Al-Jumuah 10 : "Maka apabila kamu telah selesai mengerjakan shalat (shalat Jum'at), hendaklah kamu bertebaran ke muka bumi dan carilah rizki Allah serta ingatlah terhadap Allah sebanyak-banyaknya agar kamu memperoleh keberuntungan". Dalam ayat tersebut Allah menghendaki agar umat manusia berusaha dan bekerja keras mendapatkan rizki dan bukan hanya semata-mata berdoa saja mengharap rizki jatuh dari langit. Dalam Qs Hud 6, Allah berfirman : "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di muka bumi ini melainkan Allahlah yang memberi rizkinya. Dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata". Ayat tersebut menerangkan pada kita bahwa Allah itu amatlah besar kasih sayangnya terhadap setiap makhluknya dan sebagai wujud kasih sayang-Nya tersebut, Allah tidak menelantarkan makhluk-Nya dalam keadaan kelaparan, kecuali Allah telah menanggung rizkinya.
2. Bertakwa kepada Allah, tidak sekali-kali menentang dan meninggalkan ajaran-Nya.
Tunduk dan taat mengikuti perintah Allah serta menjauhi larangannya adalah bentuk dan wujud sikap kerelaan dan keihklasan manusia untuk bersedia di atur oleh syariat ajaran agama Allah, sikap seperti itu akan menciftakan sebuah hubungan yang dekat dengan Allah, dan jika sudah demikian Allah memperhatikan manusia tersebut dan kemudian memudahkan segala urusan hidupnya di dunia ini. Sebagaimana termaktub dalam Qs At-Thalaq 2-3 : "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan memberikan kepadanya jalan keluar. Dan memberinya rizki yang tiada di sangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakinya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan tiap-tiap sesuatu."
Tunduk dan taat mengikuti perintah Allah serta menjauhi larangannya adalah bentuk dan wujud sikap kerelaan dan keihklasan manusia untuk bersedia di atur oleh syariat ajaran agama Allah, sikap seperti itu akan menciftakan sebuah hubungan yang dekat dengan Allah, dan jika sudah demikian Allah memperhatikan manusia tersebut dan kemudian memudahkan segala urusan hidupnya di dunia ini. Sebagaimana termaktub dalam Qs At-Thalaq 2-3 : "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan memberikan kepadanya jalan keluar. Dan memberinya rizki yang tiada di sangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakinya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan tiap-tiap sesuatu."
3. Gemar bangun malam untuk melaksanakan shalat Tahajjud.
Waktu tengah malam atau sepertiga malam yang terakhir dianggap sebagai waktu yang mulia dan istimewa buat seorang hamba yang mau mengisi dengan aktivitas shalat Tahajjud, di karenakan pada waktu inilah Allah turun ke langit dunia untuk menyapa umat-Nya yang gemar bangun malam, lalu dia melakukan shalat Tahajjud dan bermunajat kepada-Nya, menyampaikan keluh kesah hidupnya dan bermohon memperoleh limpahan rizki dari-Nya. Rasulullah mengatakan : "Tuhan kita, Allah SWT tiap malam turun ke langit dunia sampai seperti malam yang terakhir. Dia berfirman : Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku (termasuk limpahan rizki) akan Aku beri. Dan barang siapa mohon ampun kepadaKu maka akan Aku ampuni." (HR Bukhari).
Waktu tengah malam atau sepertiga malam yang terakhir dianggap sebagai waktu yang mulia dan istimewa buat seorang hamba yang mau mengisi dengan aktivitas shalat Tahajjud, di karenakan pada waktu inilah Allah turun ke langit dunia untuk menyapa umat-Nya yang gemar bangun malam, lalu dia melakukan shalat Tahajjud dan bermunajat kepada-Nya, menyampaikan keluh kesah hidupnya dan bermohon memperoleh limpahan rizki dari-Nya. Rasulullah mengatakan : "Tuhan kita, Allah SWT tiap malam turun ke langit dunia sampai seperti malam yang terakhir. Dia berfirman : Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku (termasuk limpahan rizki) akan Aku beri. Dan barang siapa mohon ampun kepadaKu maka akan Aku ampuni." (HR Bukhari).
No comments:
Post a Comment