Setelah ibadah puasa disyariatkan untuk meraih taqwa, Allah lalu melengkapi nikmatnya dengan menghadirkan Lailatul Qadar atau malam kemuliaan. Keutamaan lailatul qadar adalah betapa malam tersebut lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana termaktub dalam QS Al-Qadr 1-5:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan (1) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (2) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu malam (3) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan (4) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (6)".
Keutamaan lain Laitul qadar adalah segenap ibadah seperti shalat, membaca Al-Quran, dzikir dan amal sosial seperti shadaqah, zakat, infak dilipatkan gandakan pahalanya. Malam lailatul qadar hanya diberikan kepada umat Muhamaad Saw, sebagaimana sabda beliau: "Lailatul qadar untuk umatku, dan tidak memberikannya kepada umat-umat sebelumnya." (Anas bin Malik ra).
Berkenaan dengan ayat ke-4 Al-Qadr, Rasulullah bersabda bahwa pada saat terjadinya Lailatul qadar para malaikat turun ke bumi menghampiri hamba-hamba Allah yang sedang shalat qiyamulail dan melakukan dzikir, para malaikat mengucapkan salam pada mereka. Pada malam itu pintu-pintu langit dibuka, dan Allah menerima taubat dari hamba-Nya yang bertaubat.
Lailatul qadar terjadi pada malam Ramadhan, tepatnya pada sepuluh malam terakhir Ramadhan dan pada malam-malam ganjil, sebagaimana sabda Rasulullah: "Carilah lailatul qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR Bukhari-Muslim-Baihaqy).
Mengenai tanda-tanda datangnya lailatul qadar, Rasulullah Saw menerangkan dalam hadisnya: "Pada saat terjadinya lailatul qadar itu, malam terasa sangat jernih, terang, tenang, cuaca sejuk tidak terasa panas dan juga tidak dingin. Dan pada pagi hari matahari terbit dengan jernih terang benderang tanpa tertutup sesuatu awan." (Muslim-Ahmad-Abu Daud-Tarmidzi).
Setiap muslim pasti bisa menggapai Lailatul qadar, caranya adalah sejak awal Ramadhan harus lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan semua ibadah, hindari perbuatan-perbuiatan yang akan mengurangi nilai puasa seperti bertengkar, bergibah, berbohong, dll. Setiap muslim harus melaksanakan qiyamulail tanpa putus dan mengkhatamkan Al-quran. Selanjutnya memperbanyak doa, memohon ampunan dan keselamatan kepada Allah. Sebagian dianjurkan untuk melakukan iti'kaf.
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan (1) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (2) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu malam (3) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan (4) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (6)".
Keutamaan lain Laitul qadar adalah segenap ibadah seperti shalat, membaca Al-Quran, dzikir dan amal sosial seperti shadaqah, zakat, infak dilipatkan gandakan pahalanya. Malam lailatul qadar hanya diberikan kepada umat Muhamaad Saw, sebagaimana sabda beliau: "Lailatul qadar untuk umatku, dan tidak memberikannya kepada umat-umat sebelumnya." (Anas bin Malik ra).
Berkenaan dengan ayat ke-4 Al-Qadr, Rasulullah bersabda bahwa pada saat terjadinya Lailatul qadar para malaikat turun ke bumi menghampiri hamba-hamba Allah yang sedang shalat qiyamulail dan melakukan dzikir, para malaikat mengucapkan salam pada mereka. Pada malam itu pintu-pintu langit dibuka, dan Allah menerima taubat dari hamba-Nya yang bertaubat.
Lailatul qadar terjadi pada malam Ramadhan, tepatnya pada sepuluh malam terakhir Ramadhan dan pada malam-malam ganjil, sebagaimana sabda Rasulullah: "Carilah lailatul qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR Bukhari-Muslim-Baihaqy).
Mengenai tanda-tanda datangnya lailatul qadar, Rasulullah Saw menerangkan dalam hadisnya: "Pada saat terjadinya lailatul qadar itu, malam terasa sangat jernih, terang, tenang, cuaca sejuk tidak terasa panas dan juga tidak dingin. Dan pada pagi hari matahari terbit dengan jernih terang benderang tanpa tertutup sesuatu awan." (Muslim-Ahmad-Abu Daud-Tarmidzi).
Setiap muslim pasti bisa menggapai Lailatul qadar, caranya adalah sejak awal Ramadhan harus lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan semua ibadah, hindari perbuatan-perbuiatan yang akan mengurangi nilai puasa seperti bertengkar, bergibah, berbohong, dll. Setiap muslim harus melaksanakan qiyamulail tanpa putus dan mengkhatamkan Al-quran. Selanjutnya memperbanyak doa, memohon ampunan dan keselamatan kepada Allah. Sebagian dianjurkan untuk melakukan iti'kaf.