MATERI KULTUM PRAKTIS
Kumpulan materi-materi ceramah untuk kuliah tujuh menit
Thursday, February 13, 2025
SEBELUM PEMBAGIAN WARISAN
Wednesday, February 12, 2025
WAKAF DAN HIBAH
Pengertian Wakaf
Wakaf dalam bahasa Arab berarti habs (menahan), artinya menahan harta yang memberikan manfaat dijalan Allah. Sedangkan menurut istilah wakaf berarti "perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari benda miliknya dan melembagakannya untuk selama-lamanya guna kepentingan ibadah atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam".
Dalil yang menganjurkan untuk melakukan wakaf adalah QS Ali Imran ayat 92, yang artinya "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya."
Pengertian Hibah
Hibah berasal dari bahasa Arab yang berarti melewatkan atau menyalurkan, artinya telah disalurkan dari tangan orang yang memberi kepada tangan orang yang diberi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hibah adalah suatu pemberian yang bersifat sukarela (tidak ada sebab musababnya) tanpa ada kontra prestasi dari pihak penerima pemberian dan pemberian itu dilangsungkan pada saat si pemberi masih hidup.
Persamaan dan perbedaan antara Wakaf dan Hibah.
1. Dalam wakaf dan hibah terdapat orang yang memberikan hartanya yang disebut wakif dan wahib. Ada barang yang diberikan dan ada orang yang menerimanya.
2. Apabila seseorang menunjukkan kehendak dan berikrar dengan tegas akan mewakafkan hartanya, maka telah terjadi wakaf, tanpa diperlukan penerimaan (qabul). Sedangkan hibah adalah sebaliknya, harus ada perkataan dan perbuatan yang tegas dari pemberi hibah untuk menyerahkan barangnya (ijab) dan perlu adanya penerimaan harta yang dihibahkan (qabul).
3. Benda wakaf adalah segala benda, baik benda bergerak atau tidak bergerak yang memiliki daya tahan yang tidak hanya sekali pakai dan bernilai menurut ajaran Islam. Sedangkan benda hibah dapat berupa benda apa saja, baik yang sekali pakai maupun yang tahan lama. Tidak diperbolehkan mewakafkan ataupun menghibahkan barang yang terlarang untuk diperjualbelikan, seperti barang tanggungan (boreh), barang haram dan sejenisnya.
4. Benda wakaf hanya boleh diberikan kepada sekelompok orang yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak. Sedangkan hibah bisa diberikan kepada perorangan ataupun kelompok, dan dapat digunakan untuk kepentingan pribadi atau kepentingan orang banyak.
5. Barang wakaf tidak bisa menjadi hak milik seseorang, sedangkan barang hibah bisa menjadi hak milik seseorang.
Monday, February 10, 2025
UMUR DAN WAKTU
Berbicara umur tidak bisa dilepaskan dari perubahan waktu. Kehidupan sebagai manusia terkait erat dan ditentukan pula oleh perjalanan waktu.
Sebagai manusia beriman, harus meyakini bahwa jatah waktu hidup merupakan salah satu rahasia Allah yang telah ditetapkan kepada setiap individu makhluk hidup. Setiap diri manusia tidak mengetahui berapa jatah waktu hidup yang Allah berikan kepadanya. Kewajiban setiap manusia adalah memperhatikan dan memanfaatkan waktu secermat dan sebaik mungkin.
Dalam Al-Qur'an, Allah sangat menekankan masalah waktu, bahkan dalam banyak surat, Allah bersumpah atas kata waktu, misalnya dalam surat Ad-Dhuha, Al-Lail, Al-Ashr dan lain sebagainya. Berbagai sumpah tersebut mengandung makna mengagungkan objek yang digunakan untuk bersumpah.
Banyak ulama berpendapat bahwa sumpah Allah SWT dengan menyebut sebagian makhluknya membuktikan bahwa yang demikian itu termasuk tanda-tanda kekuasaanNya yang besar.
Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya umur, manusia akan mengalami kelemahan fisik dan sebagian diiringi dengan kelemahan mental atau pikun. Allah SWT telah memberi peringatan dalam QS An-Nahl ayat 70 yang artinya:
"Allah menciptakan kalian dan kemudian mewafatkan kalian. Dan diantara kalian ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (ardzal al-umur) agar dia tidak mengetahui lagi suatu apapun yang telah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa".
Akhirnya dapat dikatakan bahwa manusia yang beruntung dalam menjalani perjalanan waktu yang berubah ini adalah mereka yang beriman kepada Allah, beramal shalih dengan dasar iman, saling berwasiat dan memberikan nasihat dengan kesabaran dan kebaikan.
Dan sesungguhnya umur yang berkualitas dan berkah adalah umur yang diisi dengan amal kebajikan dan amal shalih.
Sunday, July 2, 2017
BAHAYA SYIRIK
Saturday, July 1, 2017
AKIDAH
Pendidikan akidah merupakan dasar dan prioritas bagi pembinaan Islam pada diri seseorang. Ia merupakan inti dari amalan Islam seseorang. Seseorang yang tidak memiliki akidah menyebabkan amalannya tidak berarti apa-apa di hadapan Allah. Tanpa akidah Islam, amal seseorang akan kosong dan sia-sia belaka. Allah telah menggambarkan tentang hal ini dalam QS An-Nur 39: "Dan orang-orang yang kafir, amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi jika didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun...".
Dan dalam QS Al-Furqan 23: "Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu-debu berterbangan".
Ayat-ayat yang pertama-tama diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw di Makkah mengarah kepada pembinaan akidah. Dengan pembinaan akidah yang kuat dan jelas maka Nabi telah berhasil melahirkan para sahabat yang mempunyai daya tahan yang kuat dalam mempertahankan dan mengembangkan Islam ke seluruh dunia.
Kekuatan akidah yang sudah terpatri dalam dada berkemampuan memberikan kekuatan bagi seseorang untuk melawan kedholiman, ketidak adilan, kebiadaban, keserakahan dan melahirkan pribadi muslin yang memiliki keberanian untuk mengatakan bahwa yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah.
Akidah Islam yang telah meresap ke dalam jiwa dan lubuk hati seseorang akan membentuk pribadi-pribadi muslim yang memiliki karakter:
1. Pribadi yang berkeyakinan kepada Allah Yang Maha Esa sehingga menggerakkan seluruh tingkah lakunya, percakapannya dan perbuatannya hanya untuk mencari keridhaan Allah.
2. Pribadi yang sholeh, ia selalu melakukan apa yang diperintahan Allah dan meninggalkan segala laranganNya.
3. Pribadi yang mempunyai akhlak cemerlang dan terpuji. Mengikis sifat-sifat yang buruk dan melahirkan manusia yang bertakwa dan segala sifat terpuji.
4. Pribadi yang senantiasa optimis dan yakin kepada diri sendiri untuk bekerja demi mencapai kejayaan di dunia, di samping tentunya tidak lupa mencari keridhaan Allah.
5. Pribadi yang teguh pendirian, mempunyai prinsip dan tidak mudah terpengaruh dengan keadaan yang mengancam nilai dan akhlak manusia.
6. Pribadi yang senantiasa senang berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran.
7. Pribadi yang tidak mudah putus asa atau hilang harapan, karena iman dalam hati telah memberi rasa tenang.
8. Pribadi yang sanggup berjihad di jalan Allah walaupun nyawa dan harta sebagai taruhannya.
Friday, June 30, 2017
AL-QURAN DAN NAMA-NAMANYA
Sementara itu menurut istilah Al-Quran memiliki arti firman Allah yang bersifat mukjizat dan diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantaraan Malaikat Jibril, di tulis dalam mushaf-mushaf, diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas, disampaikan kepada umat manusia secara mutawatir (berdasarkan riwayat para sahabat) dan apabila mempelajari dan membacanya merupakan suatu ibadah.
Nama-nama Al-Quran
Allah Swt telah memberikan nama-nama bagi Al-Quran dengan nama-nama yang sesuai dengan fungsi dan sifatnya. Nama-nama yang sesuai dengan fungsinya adalah:
1. Al-Quran
Disebut sebagai Al-Quran karena dia memiliki fungsi sebagai petunjuk kepada jalan yang lurus, hal ini disebutkan dalam QS Al-Israa 9: "Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus..."
2. Al-Kitab
Dinamakan Al-Kitab karena mengandung arti tulisan atau yang ditulis dalam arti lebih luas karena Al-Quran merupakan kalam Allah yang ditulis dalam lembaran-lembaran kemudian dikumpulkan menjadi satu mushaf Al-Quran (kitab) yang sampai secara mutawatir atau berurutan berdasarkan riwayat. Penamaan Al-Kitab termaktub dalam Qs Ad-Dukhan 1-2: "Ha Mim (1) Demi kitab (Al-Quran) yang jelas".
3. Al-Furqan,
Al-Furqan artinya pembeda dalam artian Al-Quran dinamakan sebagai Al-Furqan adalah untuk membedakan antara hal-hal yang benar (haq) dan yang salah (batil). Penamaan Al-Furqan termaktub dalam QS Al-Furqan 1: "Maha Suci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an) kepada hambaNya (muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia)".
4. Az-Zikru
Az-Zikru berarti peringatan. Al-Quran dinamakan Az-Zikru karena Al-Quran merupakan peringatan dari Allah kepada manusia mengenai akidah, ibadah dan muamalah. Penamaan Az-Zikru berdasakan QS Al-Hijr 9: "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Az-Zikru (Al-Quran), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya".
e. At-Tanzil
At-Tanzil artinya yang diturunkan. Al-Quran dinakan At-Tanzil karena merupakan kalam Allah yang ditunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantara Malaikat Jibril. Penamaan At-Tanzil disebutkan dalam QS Asy-Syu'a'ra 192: "Dan sesungguhnya At-Tanzil (Al-Quran) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam".
Di antara nama-nama tersebut yang selalu dipakai adalah Al-Quran dan Al-Kitab, karena sesuai keadaannya dimana Al-Quran dibaca secara lisan dan di tulis dalam kalam. Kedua nama tersebut memberikan isyarat bahwa Al-Quran wajib dipelihara dengan dua cara yaitu dibaca (dihafal) dan ditulis, sehingga dapat saling memperkuat. Karena hafalan belum dapat diakui kebenarannya apabila tidak cocok dengan rasm (tulisan) yang disepakati oleh para sahabat, yang dinukil secara mutawatir, begitu pula dengan tulisan belum dapat dibenarkan jika tidak cocok dengan hafalan yang disampaikan secara mutawatir.
Dengan hafalan dan tulisan itulah Al-Quran dapat dipelihara dengan baik, sehingga dapat terhindar dari perubahan dan penyimpangan, baik kata-katanya maupun huruf-hurufnya, sebagaimana telah menimpa kitab-kitab sebelumnya.
Adapun nama-nama Al-Quran yang sesuai dengan sifatnya disebutkan dalam ayat-ayat sebagai berikut:
1. Nur (cahaya)
Disebutkan dalam QS An-Nisaa' 174: "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu (Muhammad dengan mujizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Quran)".
2. Hudan (petunjuk), Syifa' (penyembuh), Rahmat dan Mau'izah (pelajaran)
Disebutkan dalam QS Yunus 57: "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada dalam dada) dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman".
3. Mubarak (yang diberkahi)
Disebutkan dalam QS Al-An'am 92: "Dan ini (Al-Quran) adalah Kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya...".
4. Mubin (yang menjelaskan)
Disebutkan dalam QS Al-Maidah 15: "...sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan".
5. Busyro (berita gembira)
Disebutkan dalam QS Al-Baqarah 97; "katakanlah: Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman".
6. Aziz (mulia)
Disebutkan dalam QS Fushshilat 41: "Sesungguhnya orang-orang yang mengikari Al-Quran ketika Al-Quran itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka), dan sesungguhnya Al-Quran itu kitab yang mulia".
7. Majid (mulia, pemurah)
Disebutkan dalam QS Al-Buruuj 21: "Bahkan, yang didustakan mereka itu ialah Al-Quran yang mulia".
8. Basyir (pembawa berita gembira) dan Nadzir (pembawa peringatan)
Disebutkan dalam QS Fushshilat 3-4: "Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang menhetahui, yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan..".
Thursday, April 13, 2017
MENGGAPAI LAILATUL QADAR
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan (1) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (2) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu malam (3) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan (4) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (6)".
Keutamaan lain Laitul qadar adalah segenap ibadah seperti shalat, membaca Al-Quran, dzikir dan amal sosial seperti shadaqah, zakat, infak dilipatkan gandakan pahalanya. Malam lailatul qadar hanya diberikan kepada umat Muhamaad Saw, sebagaimana sabda beliau: "Lailatul qadar untuk umatku, dan tidak memberikannya kepada umat-umat sebelumnya." (Anas bin Malik ra).
Berkenaan dengan ayat ke-4 Al-Qadr, Rasulullah bersabda bahwa pada saat terjadinya Lailatul qadar para malaikat turun ke bumi menghampiri hamba-hamba Allah yang sedang shalat qiyamulail dan melakukan dzikir, para malaikat mengucapkan salam pada mereka. Pada malam itu pintu-pintu langit dibuka, dan Allah menerima taubat dari hamba-Nya yang bertaubat.
Lailatul qadar terjadi pada malam Ramadhan, tepatnya pada sepuluh malam terakhir Ramadhan dan pada malam-malam ganjil, sebagaimana sabda Rasulullah: "Carilah lailatul qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR Bukhari-Muslim-Baihaqy).
Mengenai tanda-tanda datangnya lailatul qadar, Rasulullah Saw menerangkan dalam hadisnya: "Pada saat terjadinya lailatul qadar itu, malam terasa sangat jernih, terang, tenang, cuaca sejuk tidak terasa panas dan juga tidak dingin. Dan pada pagi hari matahari terbit dengan jernih terang benderang tanpa tertutup sesuatu awan." (Muslim-Ahmad-Abu Daud-Tarmidzi).
Setiap muslim pasti bisa menggapai Lailatul qadar, caranya adalah sejak awal Ramadhan harus lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan semua ibadah, hindari perbuatan-perbuiatan yang akan mengurangi nilai puasa seperti bertengkar, bergibah, berbohong, dll. Setiap muslim harus melaksanakan qiyamulail tanpa putus dan mengkhatamkan Al-quran. Selanjutnya memperbanyak doa, memohon ampunan dan keselamatan kepada Allah. Sebagian dianjurkan untuk melakukan iti'kaf.